Rabu, 19 September 2007

PBB nyatakan Soeharto sebagai Pencuri nomor Satu


sebuah fakta yang mencengangkan:


Daftar 10 Pencuri Kekayaan negara:

1. Soeharto (Indonesia) 1967-1998
kerugian negera 15-35 milliar dollar US

2.Ferdinand Marcos (Filipina) 1972-
1986 5-10 milliar dollar US

3. Mobutu Sese Seko (Zaire) 1965-1997
kerugian negara: 5 milliar dollar US

4.Sani Abacha (Nigeria) 1993-1998
kerugian negara: 2-5 milliar dollar US

5. Slobodan Milosevic (Serbia) 1989-
2000 kerugian negara 1 milliar dollar
US

6. Jean Claude Duvalier (Haiti) 1971-
1986m kerugian negara 300-800 juta
dollar US

7. Alberto Fujimori (Peru) 1990-2000
kerugian negara 600 juta dollar US

8. Pavio Lazarenko (Ukraina) 1996-1997
kerugian negara 114-200 juta dollar US

9.Arnoldo Aleman (Nikaragua) 1997-2002
kerugian negara 100 juta dollar US

10.Joseph Estrada (Filipina) 1998-2001
kerugian negara 70-80 juta dollar US


berita selengkapnya (Sumber dari Kompas Cyber Media )
PBB Nyatakan Soeharto Sebagai Pencuri Nomor Satu


NEW YORK, SELASA - Mantan Presiden Soeharto kembali menjadi perhatian dunia. Bekas penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu menyandang predikat sebagai pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam jumlah berkisar 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS. Tidak tanggung-tanggung, Soeharto menempati urutan pertama dari sepuluh daftar mantan kepala negara yang dinyatakan sebagai pencuri.

Seperti berita yang dilansir kantor berita Antara, daftar ini tercantum dalam buku panduan yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Bank Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan Yang Dicuri (Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative di Markas Besar PBB, New York, Selasa (18/9) WIB.

Peluncuran prakarsa dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick, dan Direktur Kantor PBB untuk Masalah Obat-obatan Terlarang dan Kejahatan (UNODC) Antonio Maria Costa. Turut hadir para pejabat tinggi sejumlah negara anggota PBB, termasuk Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB Adiyatwidi Adiwoso, dan Direktur Perjanjian Internasional Deplu RI Arif Havas Oegroseno.

Daftar tersebut mencantumkan Mohamad Soeharto (1967- 1998) pada urutan teratas tabel "Perkiraan Dana yang Kemungkinan Dicuri dari sembilan Negara’, dengan kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto berjumlah 15 miliar dolar hingga 35 miliar dolar AS.

Temuan PBB Bank Dunia itu menyebutkan perkiraan total PDB Indonesia setiap tahunnya pada rezim Soeharto 1970-1998 sebesar 86,6 miliar dolar AS. Indonesia, seperti yang diungkapkan Arif Havas Oegroseno, akan mengajukan permintaan bantuan kepada StAR Initiative untuk berusaha mengembalikan kekayaan negara yang diperkirakan dicuri Soeharto.

Menurut rencana, Havas, bertemu dengan pihak Bank Dunia di Washington DC untuk membahas rencana Indonesia tersebut, Jumat (21/9). Pembahasan di Washington nanti, kata Havas yang ditemui sebelum peluncuran StAR Initiative, akan berkisar kepada penaksiran kemungkinan mengumpulkan kembali kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto serta langkah langkah apa saja yang akan dilakukan setelah itu. Dengan demikian, saat ini belum diketahui di mana saja kekayaan yang diperkirakan dicuri Soeharto tersebar dan dapat dikumpulkan kembali. (Persda Network)


Hal tersebut langsung dibalas dengan pernyataan dari Kuasa Hukum Soeharto Moh. Assegaff: "Wah, itu suatu hal yang sangat aneh. Sangat aneh buat saya, kalau satu institusi semacam PBB mengurusi hal- hal harta kekayaan negara semacam ini. Biasanya PBB bisanya konsen dan cepat bereaksi kalau ada menyangkut hak asasi manusia dan penyiksaan," ujar Assegaf ketika dihubungi Persda Network di Jakarta, Selasa (18/9). "Saya merasa kaget. Tidak biasanya PBB mengrurusi hal-hal seperti ini. Kecuali masalah- masalah HAM biasanya PBB sangat konsen. Tapi kalau terkait kekayaan negara semacam ini, saya tidak pernah mendengar PBB mengurusinya," kata Assegaf.


terlepas dari PBB aneh atau tidak, tapi kalo memang itu kenyataan

saya cuma bisa bilang

CAPEK DEEEHHHHH...... -_-!!

Tidak ada komentar: