Jumat, 25 Juli 2008

[Copyed]Terpenjara di ideologi yang mengaku bebas

bacalah kutipan berikut ini:


kita tidak pernah diikutsertakan dalam pembuatan hukum.
Dan selama ini kita juga sudah tahu berkali-kali kepada siapa hukum berpihak...

Rasa takut hanya akan membuat kita tercerai berai.
Rasa takut hanya akan membuat kita menyesal di kemudian hari bahwa selama kita hidup kita hanya menjadi seorang pengecut.

Rasa takut adalah perasaan yang ingin mereka tanamkan pada kita agar kita menjalani semua ini tanpa banyak protes.
Rasa takut adalah senjata mereka agar kita tetap berdiam di depan televisi dan dalam ruang kelas/kantor ketika seisi dunia dan kehidupan kita sendiri porak-poranda.

Rasa takut adalah senjata mereka untuk membuat kita lupa...Kami tahu, bahwa mereka yang masih dirundung rasa takut paska penangkapan, selalu dihantui oleh kenyataan bahwa kebebasan untuk hidup di luar dari terali penjara dapat direnggut dalam sekejap.

Kawan-kawan, dalam kondisi yang seperti ini, kebebasan kita dapat direnggut kapan saja. Melanggar atau tidak melanggar hukum, semua logika dominasi kekuasaan bisa seenaknya menggilas kita Karena bagi mereka kita semua hanya angka-angka statistik berlabel “menguntungkan atau tidak”!
Seorang kawan kami yang berteriak “kebebasan untuk berbicara!” langsung dipukuli dan ditangkap.
Seseorang ibu yang patuh akan hukum, dan anak perempuan yang tak tahu apa-apa, bisa direnggut kebebasannya untuk hidup.
Rumah mereka digusur untuk dibangun mall dan lahan parkir.Atau direndam lumpur.
Kebebasan macam apa yang mereka maksud?
Kebebasan di bawah pengawasan konstan dari negara.
Kebebasan untuk selalu bungkam.
Kebebasan untuk diperbudak.
Kebebasan untuk dipecundangi secara sukarela.
Itulah kebebasan yang mereka berikan.
Dengan atau tidak melanggar hukum, kebebasan di luar dan dalam penjara tidak jauh berbeda.


GANYANG kapbir!!!
GANYANG nekolim!!!
GANYANG anti kontrev!!!!

Tidak ada komentar: